wiseguy
by wiseguy

Tujuh aktris ini tetap diperhitungkan di Hollywood meski wajah baru datang silih berganti. Makin matang, makin mencengangkan!

Zaman boleh berganti, masa remaja boleh saja lewat, tapi tujuh aktris ini buktikan kuku mereka tetap tajam mencengkeram Hollywood hingga zaman now. Saat remaja jadi bintang baru menjanjikan, di usia dewasa ‘janji’ itu mereka tepati. Tetap tampil sensual, dengan akting mencengangkan, inilah 7 aktris yang tetap panas di hati karena karier mereka tetap seksi.

Michelle Pfeiffer: “Aktingku gratis, tapi…”

Aktingnya lagi-lagi dipuji lewat besutan Darren Aronofsky Mother!, tak kalah dengan peran yang dimainkan peraih Oscar Jennifer Lawrence dan Javier Bardem, serta sesama nominator Oscar Ed Harris. Dalam film yang kini ditayangkan secara streaming di CACTHPLAY itu, Michelle Pfeiffer sukses menyegarkan ulang kemampuan aktingnya. Seperti semua film yang diperaninya, lagi-lagi ia tampil mencengangkan.

Memulai debut peran utamanya dalam Grease 2 (1982), meski merintis kariernya sejak 1978, Pfeiffer menarik perhatian saat memerani besutan Brian De PalmaScarface (1983). Sejak itu, akting jadi hidupnya. Peran ikoniknya tentu saja sebagai Catwoman dalam besutan Tim Burton, Batman Returns (1992); dan dihujani pujian saat memerani Dangerous Minds (1995), What Lies Beneath (2000), Hairspray (2007), dan Dark Shadows (2012). Oscar selalu mengintainya. Ia nominator: Aktris Pendukung Terbaik 1999 lewat Dangerous Liaisons, Aktris Terbaik 1990 lewat The Fabulous Baker Boys, dan Aktris Terbaik 1993 lewat Love Field.

Mother!

Pernah belajar jadi reporter pengadilan, pemeriksa produk busana di pasar swalayan, sempat menikahi aktor/sutradara Peter Horton ("Gary" dariThirtysomething (1987)) pada 1981, dan cerai, Pfeiffer akhirnya menikahi pengacara yang jadi penulis/produser David E. Kelley, setelah pacaran on-off dengan Michael Keaton (The Founder). 

Apa artinya akting bagi perempuan yang pernah terpilih sebagai satu dari 100 bintang terseksi dalam sejarah film ini? Jawabannya tak biasa! “Aktingku gratis, tapi aku menuntut bayaran besar untuk kompensasi semua gangguan jadi figur publik. Aku mendapatkan tiap sen yang kuhasilkan.”

Kim Basinger: “Aku berkemauan keras!”

Mendengar namanya, orang akan mengasosiasikannya pada tubuh seksi dan film panas:Kim Basinger. Ia bermain panas dalam banyak film sepanjang kariernya. Memulainya di seri TV pada 1976 (Gemini Man), sempat memerani karakter Linda Oliver dalam Charlie’s Angels di tahun itu juga, Basinger dikenal luas sebagai cewek Bond dalam Never Say Never Again (1983), dengan agen 007 saat itu Sean Connery. Sejak itu, kariernya melesat memanaskan Hollywood.

Basinger adalah Junior Miss Athens dan Junior Miss Georgia, dikenal dengan peran panasnya: Fool for Love (1985), Nine ½ Weeks (1986), No Mercy (1986), Blind Date (1987), The Marrying Man (1991), Final Analysis (1992). Sempat jadi pacar superhero dalam Batman (1989), ia buktikan kualitas aktingnya dengan gaet Oscar sebagai Aktris Pendukung Terbaik 1998 dalam L.A. Confidential besutan Curtis Hanson. Sensualitasnya bertahan hingga hari ini. Ia bahkan tetap memerankan karakter panas, sebagai Elena Lincoln, guru cinta Mr. Grey (Jamie Dornan) dalam Fifty Shades Darker (2017) dan Fifty Shades Freed (2018).

“Aku menikmati rasa gugup jelang pengambilan gambar,” tuturnya. “Aku berkemauan keras.”

Monica Bellucci: “Dengan sedikit lipstik saja…”

Italia punya pizza, Ferrari, kisah-kisah mafia, dan tentu saja perempuan bernama Monica Bellucci. Anda pasti tercengang dengan sensualitasnya saat memerani Malena (2000). Bisa jadi Anda mengenalnya lewat Spectre (2015), kisah agen 007 James Bond yang dibintangi Daniel Craig. Apa pun itu, Belluci adalah keindahan dan sensualitas Italia, yang membuat Hollywood menggaetnya dalam Brotherhood of the Wolf (2001), The Matrix Revolutions (2003) dan The Matrix Reloaded (2003).  

Waktu kecil bercita-cita ingin jadi penegak hukum, saat kuliah di University of Perugia, ia bekerja paruh waktu sebagai model. Di Milan, ia menikmati sukses jadi model, tapi akting yang ia kejar. Peran dalam thriller The Apartment (1996), membuatnya dinominasi sebagai Aktris Terbaik di Festival Cesar, Oscar-nya Prancis. 

“Dengan sedikit eyeliner dan lipstik, semua bisa tampak glamor,” katanya. Ah, itu mungkin hanya berlaku bagi perempuan ini, yang terlalu cantik dan terlalu seksi!

Julianne Moore: “Aku suka drama!”

Jika Julianne Moore mengingatkan pada Still Alice besutan duo Richard Glatzer dan Wash Westmoreland, itu pasti momen terindah sang aktris saat gaet Oscar sebagai Aktris Terbaik 2015. Tapi, Moore bermain di begitu banyak film bagus. Ingat kan, perannya dalam The Hand That Rocks the Cradle(1992), Short Cuts (1993), Safe (1995), Roommates (1995), Nine Months (1995), Surviving Picasso (1996), The Myth of Fingerprints (1997)?

Julianne Moore dinominasi Oscar dalam Boogie Night untuk Aktris Terbaik 1998 dan The End of The Affair untuk Aktris Terbaik 2000. Pada 2003, dua kali ia dinominasi Oscar, keduanya untuk Aktris Pendukung Terbaik, lewat The Hours dan Far from Heaven. Belakangan aktingnya bisa dinikmati dalam Wonderstruck, Suburbicon.

“Aku suka drama. Bahkan dalam komedi, kita suka drama,” katanya. Kerja kerasnya digambarkan saat ia mengatakan, “Aku tak sabar pulang. Aku ingin mencuci semua kaus kaki ini.” Di usianya yang setengah abad, Moore masih sangat mempesona. Ia bahkan masih dipercaya membintangi sejumlah iklan, dari Revlon, Bvlgari hingga yang terakhir L'Oreal Paris. 

Angela Bassett: Sensasional!

“Menawan, berbakat, sensasional,” tiga kata yang digunakan situs IMDB untuk menggambarkan Angela Bassett. Oscar 1994 pernah mengincarnya sebagai Aktris Terbaik lewat perannya sebagai penyanyi legendaris Tina Turner dalam What's Love Got to Do with It (1993). Bukan tak mungkin, di masa depan, penghargaan itu digenggam perempuan cerdas ini. Ia masuk mudah di Universitas Yale berkat beasiswa, lho! Pada 1983, gelar master dari jurusan drama ia gaet.

Pertama tampil dalam The Cosby Show (1984) dan Spenser: For Hire (1985), sejak itu, Hollywood cermat mengikuti sepak-terjang si seksi berkulit berwarna ini. Ia memenangi NAACP Image Award sebagai Aktri Pendukung Terbaik atas peran sebagai Dr. Betty Shabazz dalam besutan Spike LeeMalcolm X (1992), dan peran yang sama dalam besutan Mario Van Peebles, Panther (1995). Belakangan, Bassett menunjukkan ia masih sangat memikat lewat serial American Horror Story, dan tentu saja Black Panther (2018), atau yang akan edar musim panas nanti: Mission Impossible 6. . 

Kata perempuan yang pernah jadi periset foto majalah U.S. News dan World Report ini: “Aku suka orang-orang ramah. Aku suka ketika mereka mempertontonkan cerita, ada elemen manusia di baliknya.” Menyentuh. Dan seksi!

Gong Li: “Aku perempuan China...”

Siapa perempuan paling cantik dari China? Jawabnya bisa beberapa, tapi Gong Li pasti ada di dalamnya. Ingatan Anda pasti tak akan lepas dari Memoirs of a Geisha (2005) besutan Rob Marshall, peraih tiga Oscar di mana Li bermain sebagai Hatsumomo, pelacur pencemburu yang ia mainkan dengan elegan dan sensual.

Aktris kelahiran Shenyang, tumbuh di Jinan ini, adalah putri profesor ekonomi. Ia cinta musik sejak kecil, bermimpi jadi penyanyi, tapi gagal diterima di akademi music membuatnya berkuliah di Central Drama Academy di Beijing dan lulus pada 1989. Pilihannya tak salah, karena dua film bertema folklor oriental yang ia perani dan dikenal secara global tentulah Raise the Red Lantern (1991) dan Curse of the Golden Flower (2006). Ia juga tampil dalam besutan Michael MannMiami Vice (2006), ia beradu akting dengan Colin Farrell dan Jamie Foxx.

Li kini terlibat produksi Ana besutan Martin Campbell, mengisahkan hacker yang gondol jutaan dolar dari bos kriminal besar. ”Cantik bukan apa yang terlihat dari luar, tapi paket keseluruhan,” kata Li.  Dan satu lagi: “Aku perempuan China. Apa pun yang orang bilang, itu tidak penting.”

Diane Lane: “Tersenyumlah!”

Makin matang makin sensual, dan kalimat ini 100% bisa disematkan pada Diane Lane. Jika masih punya koleksi A Little Romance (1979) besutan George Roy Hill, film debutan Lane, Anda akan sadar betapa usia hanyalah angka bagi aktris ini. Bandingkan dengan perannya yang “relatif baru” seperti Unfaithful (2002) - yang memberinya nominasi Oscar, atau Under the Tuscan Sun (2003), pesona Lane nyaris tak pernah pudar.

Lane memang ditemukan Hill di usia 13, dan kala itu ia disebut titisan Grace Kelly yang baru. Time bahkan menjadikannya sebagai cerita sampul dan menyatakannya sebagai "sensasi akting muda yang baru". Sebuah sensasi yang berlanjut dalam karya Francis Ford CoppolaRumble Fish (1983) dan The Outsiders (1983) yang menjadi kultus klasik dan menciptakan komunitas penggemar setia.

Waktu berlalu, tapi pesona Lane tak pernah pudar. Ia sukses menyegarkan kariernya terus-menerus. The Perfect Storm (2000) adalah film yang ia perani dan menjadikannya nama yang amat terkenal. Ia memenangi Aktris Terbaik di ajang Golden Globe Awards untuk Under the Tuscan Sun (2003) dan Cinema Verite (2011). Kini, ia sibuk menyelesaikan Serenity besutan Steven Knight, di mana ia beradu akting dengan Matthew McConaughey dan Anne Hathaway, juga tampil di season terakhir serial sensasional House of Cards, 'menggantikan' Kevin Spacey yang dipecat lantaran kasus pelecahan seksual belum lama ini. 

”Orang yang tersenyum otomatis akan tampil lebih baik,” begitu kiat Lane tentang penampilannya. Baiklah Lane, sepakat!